Senin, 24 November 2008

Dia Bohong atau Jujur ?

Mau tahu apakah dia bicara bohong atau jujur? Coba perhatikan gerak tubuhnya.
Dari ekspresi dan gerak tubuhnya, Anda bakal tahu kalau dia sedang berdusta.


Mungkin Anda takkan tahu kalau dia sedang berdusta di ujung telepon atau
membual dalam surat cinta. Oleh sebab itu, bila ingin tahu apakah dia
bicara jujur atau bohong, sebaiknya Anda mengajak dia bertatap muka.

Sekalipun dalam benaknya sudah terangkai kata-kata "mutiara",
tak jarang bahasa tubuhnya (secara mendadak) membelot dari kalimat
yang mengalir lewat bibirnya. Akibatnya? Ketahuan, deh, kalau dia sedang berbohong.

Coba perhatikan beberapa bagian tubuhnya, kalau ada yang "menyimpang"
dari yang seharusnya, maka bisa dipastikan bahwa dia sedang berusaha
ngebokisin Anda:

Gelisah. Perasaan ini sering dianggap sebuah indikasi ketidaktulusan.
Terlebih jika kegelisahan itu dibarengi dengan ciri-ciri lainnya,
seperti bibir dan mulut kering, tenggorokan tercekat, nafas menjadi tak beraturan.

Sikap dan gerak kaki. Orang yang sedang berusaha bohong,
biasanya (dengan refleks) akan menyilangkan tungkai kaki secara simultan.
Konon, cara ini adalah bentuk pembelaan diri seseorang dari kemungkinan
yang bakal menyerangnya.

Orang yang sedang berusaha berdusta, biasanya juga tak bisa diam. Dia akan
menggerakan kakinya ke kanan-ke kiri. Hal ini disebabkan perasaan yang tak
nyaman dan dia (sebenarnya) ingin mengambil langkah seribu.

Sikap dan gerak tangan. Tangan akan sangat berperan membantu menegaskan maksud
dan tujuan yang akan disampaikan sipembicara. Mereka akan menggerak-gerakkan
tangan di udara. Tapi tak begitu bila dia sedang berdusta.

Orang yang berdusta biasanya akan menyebunyikan tangan dibalik kantong celana,
mendekapkan atau mengepalkan kedua telapaknya. Atau, aktif menyentuh-nyentuh
area seputar wajah, dari hidung, dagu bahkan juga kuping.

Gerak mata. Konon, mata lebih jujur dari mulut dan hati seseorang.
Lewat indera yang satu ini, kita bisa menggali rahasia seseorang.
Orang yang sedang berdusta biasanya menghindari tatapan mata langsung.

Saat berbohong, kedua pupil mata umumnya menjelajah ke mana-mana, ke atas,
ke bawah, ke samping. Pokoknya menghindari tatapan langsung lawan bicara yang
tengah dibohongi.

Tekanan suara. Rangkaian kata-kata dalam kalimat sudah pasti menjadi the best liars
of all. Nggak heran banyak orang tertipu melalui telepon, karena percaya dengan
kata-kata dan rayuan yang meyakinkan.

Orang yang sedang berbohong biasanya sedikit bicara. Kalaupun bicara,
banyak kalimat yang nggak nyambung, yang berusaha dikoreksinya.
Intonasi bicara mereka umumnya menggantung atau ngambang. (imaulana)

1 komentar:

chikimo mengatakan...

artikel yg menarik lanjutkan.salam st3telkom